Para pengunjuk rasa di sebuah pameran pertahanan besar di Brisbane, telah meminta produsen senjata terbesar di dunia untuk mengakhiri penjualan ke Indonesia, atas tindakan pasukan keamanannya di wilayah Papua Barat yang bergejolak.
Sebuah operasi militer besar saat ini sedang berlangsung di provinsi paling timur Indonesia di Papua dan Papua Barat, dipicu oleh pembunuhan seorang pejabat senior intelijen Indonesia oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), yang kini telah dicap sebagai organisasi teroris.
Pengungsi Papua Barat George Dimara, termasuk di antara kerumunan pengunjuk rasa yang kecil tapi berisik di Land Forces Expo.
Dia yang melarikan diri dari Papua Barat pada 1984, karena apa yang dia katakan adalah penganiayaan oleh otoritas Indonesia.
Dia mengatakan, perusahaan yang mendapat untung dari penjualan senjata dan amunisi ke Indonesia, tangannya berlumuran darah.
“Uang ini dari darah, dari air mata, dari pengorbanan dan penderitaan rakyat Papua Barat,” ujarnya kepada ABC News.
Pasukan keamanan Indonesia telah dirundung tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas terhadap penduduk etnis Melanesia di Papua, termasuk pembunuhan di luar proses hukum terhadap para aktivis, dalam upaya mereka untuk menghancurkan kelompok-kelompok kemerdekaan bersenjata.
Jason McLeod dari kampanye Make West Papua Safe mengatakan, menekan produsen senjata secara langsung bisa lebih efektif daripada mencoba melibatkan politisi Australia dalam masalah ini.
“Kami sudah sekitar 50 tahun di negara ini, di mana fokus utama kami adalah pada politisi, dan politisi semakin berpihak pada pemerintah Indonesia,” ucapnya dikutip ABC News.
“Apa yang Anda lihat di sini di Disrupt Land Forces adalah perubahan arah penargetan operator komersial, dan meningkatkan biaya ekonomi dan politik dari operator komersial”.
Kantor Panglima TNI telah dihubungi untuk dimintai komentar oleh ABC News.
Penerjemah dan editor: Aziza Larasati
Keterangan foto utama: Polisi Indonesia berusaha menangkap orang Papua yang ambil bagian dalam unjuk rasa anti-pemerintah dan menuntut referendum Papua, di Jakarta. (Foto: AFP)
Demonstran Papua Barat: Stop Jual Senjata ke Indonesia!